Website ITM. http://www.itm.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=58 |
Rektor ITM Ptof Ilmi Abdullah MSc melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik Kuswandi ST MT dan Ka Humas M Vivahmi Manafsyah SH MSi di ruang kerjanya, kemarin, menjelaskan sekitar 50% prodinya sudah mencapai akreditasi B.
Dalam perjalanannya itu, ITM kini telah memiliki sepuluh program studi yang dikelompokkan dalam tiga fakultas, yaitu Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) terdiri dari program studi teknik mesin, teknik elektro, teknik industri, teknik kimia dan teknik informatika dan fakultas teknologi mineral (FTM) terdiri dari program studi teknik pertambangan dan teknik geologi.
Seperti prodi elektro telah mendapatkan akreditasi B, menyusul prodi mesin, geologi, pertambangan, perencanaan wilayah perkotaan (PWK) bulan Maret 2012 ini yang semula berakreditasi C akan naik grade menjadi akreditasi B, sedangkan untuk prodi sipil di Nopember 2012 juga mendapatkan akreditasi B.
Untuk dapat memberikan pendidikan yang optimal bagi para mahasiswa, ITM dewasa ini memiliki 188 tenaga pengajar professional dengan komposisi 53,73 persen berlatar belakang pendidikan S2 dan 30,86 persen berpendidikan S1 serta sisanya sedang mengikuti pendidikan S3.
|
Menyikapi era persaingan kompetitif bagi PTN maupun PTS, ITM adalah salah satu perguruan tinggi yang konsisten bergerak dibidang keahlian teknik untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dalam bidang pembangunan . “Kini ITM memiliki 4.985 lebih mahasiswa aktif dan telah menghasilkan 9.867 alumni,” tambahnya.
Disamping itu untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) bagi industri kecil, menengah dan besar serta kemungkinan studi lanjut ke jenjang pendidikan S2 maupun S3 dan untuk menghasilkan lulusan berkualitas, berkemampuan akademik, professional, berwawasan luas, mampu mandiri, berkembang dilandasi iman dan taqwa, maka ITM terus menyesuaikan dengan permintaan dunia usaha dan industri dengan meningkatkan kompetensi unggulan sehingga alumni bisa diterima dan dibutuhkan pangsa pasar baik regional maupun internasional.
“Kita mengarahkan agar mahasiswa menjadi teknorat yang bersikap intelektual. Misalnya, kebutuhan pasar keja PWK 98 persen dibutuhkan di pemerintahan. Prodi elektro, kimia, mesin untuk sektor industri dan teknik sipil, arsitektur juga sangat dibutuhkan di instansi pemerintah dan jasa-jasa konstruksi,” tambahnya. (MFN)
|
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. No Spam