Rektor ITM: Perguruan Tinggi Berkualitas Diseleksi Alam
Written By Unknown on Senin, 25 Januari 2016 | 13.24
Desember 7, 2015 - Medan
MEDAN (Berita): Rektor ITM Dr Ir Mahrizal Masri MT mengatakan, pemerintah sekarang melepas institusi perguruan tinggi ke “alam bebas”. Perguruan tinggi yang sehat dan berkualitas dipastikan akan bertahan, sebaliknya akan punah dengan sendirinya.
“Seleksi alam akan bicara terhadap masa depan perguruan tinggi. Artinya masyarakat akan ikut menentukan masa depan sebuah perguruan tinggi,” kata Dr Mahrizal, kemarin, pada wisuda sarjana ITM di Selecta Building Medan.
Dia mengatakan, ITM tetap berjalan berdasarkan rambu-rambu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.“Kami terus berbenah meningkatkan mutu baik manajemen maupun kurikulum KKNI, “ tegasnya.
Dia juga menegaskan, minat dan bakat mahasiswa dalam bidang akademik dan non-akademik terus dikembangkan. ”Mahasiswa yang memperoleh kompetensi tinggi di bidang tertentu akan dikeluarkan surat keterangan pendamping ijazahnya,” ujarnya.
Rektor meyakini, persaingan ke depan semakin sengit. Untuk itu, ITM telah menyiapkan strategi khusus menghadapi tantangan dan rintangan tersebut. Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial Dwiwarna Medan, Cemerlang SE mengatakan Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Dia melihat arus globalisasi menjadi bagian dari dinamika kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan budaya masyarakat dunia semakin menyeret masyarakat global pada persaingan yang ketat. Semua itu sebagai imbas keterbukaan.
"Dampak dari arus globalisasi ini pun menjangkiti masyarakat Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN untuk semakin saling membuka diri yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk kerja sama. Terutama dalam bidang ekonomi," tuturnya.
Menurutnya bentuk kerja sama antar anggota ASEAN yang terbaru adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN. Untuk itu, generasi muda secara persuasif dituntun menjadi individu memiliki skill kompetitif agar mampu berkontribusi ketika MEA sudah mulai berjalan.
"MEA merupakan pintu bagi setiap negara di kawasan Asia Tenggara menempatkan tenaga kerja yang dimilikinya untuk bekerja di negara tetangga, sesama anggota ASEAN," ucapnya.
Artinya, kata dia, siap tidak siap, Indonesia pun harus membuka pintu bagi warga negara asing yang merupakan anggota ASEAN untuk bekerja di dalam negeri. Karena itu, ITM telah membekali lulusanya dengan keterampilan. Salah satunya membekali mereka bahasa terutama bahasa Inggris.”Kami tidak mau lulusan kami menjadi penonton di negeri sendiri atau menjadi pekerja buruh kasar yang dikomandoi pekerja asing,” sebut Cemerlang.
Dia mengatakan, ITM telah mengantar para wisudawan ke gerbang pintu dunia kerja dengan dibekali kompetensi hardskill dan sedikit softskill dalam teknik masing-masing prodi. Diharapkan mereka terus melakukan inovasi sesuai dengan tuntutan dunia kerja yang akan berlaku pada pasar bebas tersebut.
Kopertis Minta Mahasiswa ITM Manfaatkan Peluang
Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut Prof Dian Armanto, MPd, Ph.D mengharapkan agar mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Medan (ITM) memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya, mengingat kondisi PTS ini berada dalam kondisi yang sehat.
Sebagaimana diketahui masih banyaknya jumlah perguruan tinggi swasta (PTS) yang bermasalah dan dianggap belum sehat, maka Kopertis mengimbau kepada seluruh pengurus yayasan dan pimpinan ITM supaya taat azas dan aturan hukum senantiasa mengupayakan kedepannya menjadi PTS sehat.
Apalagi tambah Dian, ITM termasuk PTS di Sumut yang mendapatkan dana hibah penelitian, yakni 1 dari 4 institut yang melakukan penelitian 9 judul dan memperoleh dana hibah penelitian berkisar Rp 454 juta.
Untuk itu, Kopertis selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat melalui Kemenristek Dikti selaku kordinator pengawasan, pengendalian dan pembinaan (wasdalbin) PTS di wilayah Sumatera Utara mengingatkan agar ITM tetap memberikan kualitas pendidikan tinggi bermutu bagi mahasiswa dan lulusannya.
Dian menjelaskan, kriteria PTS sehat itu adalah, badan penyelenggara terdaftar dan tercatat di Kemenkumham, tidak konflik baik badan penyelenggara maupun pimpinan PTS-nya. PTS dan program studi (prodi) memiliki ijin operasional dari Dikti, PTS dan prodinya juga terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), mahasiswa dan dosen terdaftar di pangkalan data (PD) Dikti.
Selanjutnya, PTS itu memiliki dosen tetap (PNS Dpk atau dosen yayasan) minimal 6 orang berkualifikasi S2 dari prodi linier atau serumpun, rasio dosen dan mahasiswa untuk prodi eksakta 1 : 30 dan prodi sosial 1 : 45 dan memiliki rencana strategis (renstra) dan statuta perguruan tinggi.
PTS sehat juga tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam suatu program studi tanda izin dari Kemenristek Dikti termasuk kelas jauh, tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berupa tatap muka lebih dari 9 jam per hari dan perkuliahan di hari Minggu dan melaksanakan KKNI sesuai Permendikbud No 73/2013, SNPT (Permendikbud No 49/2014) dan SPMI (UU No 12/2012) tentang pendidikan tinggi.
Rektor ITM Mahrizal Masri menyambut positif dan mendukung Kopertis Wilayah I Sumut khususnya bagi ITM agar kedepannya tetap memperhatikan PTS sehat, sehingga para lulusan ITM diterima di masyarakat, pasar kerja nasional dan internasional.(aje)
Label:
ITM
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. No Spam